latest Post

Meraih Kembali Negara Khilafah

Sudah menjadi hal yang umum jika seseorang kehilangan sesuatu, ia tidak akan ragu memberitahukan semua hal yang berkaitan dengan sesuatu yang hilang itu. Karena itu, kita perlu berteriak hari ini tanpa ragu-ragu di hadapan seluruh penguasa Dunia Islam, “ Hai Raja, Presiden, Amir, dan Sultan! Kalian adalah pencuri!”

Jika mereka bertanya mengenai apa yang hilang, kita akan menjawab denga jelas dan yakin, bahwa sejak mereka mengambil kekuasaan umat Islam dengan mengikuti leluhurnya yang telah berkonspirasi dengan Inggris, dan terakhir AS, kita kehilangan sesuatu yang sangat berharga; kita kehilangan kekhalifahan terkahir yakni Khilafah Turki Ustmani, sekitar 80 tahun yang lalu. Kita merasa sangat kehilangan.

Kami percaya bahwa itu akan berguna bagi kaum Muslim, dengan harapan, mereka memahami bahwa mereka telah kehilangan Negara Khilafah sehingga mereka akan terdorong untuk secara langsung berusaha dengan orang-orang yang bersungguh-sungguh mengembalikan lagi eksistensinya dan memulai lagi jalan hidup Islam.

Saya menghitung setidaknya ada 15 hal penting yang hilang di tengah-tengah umat Islam akibat mereka menyerahkan dirinya pada rezim kufur dan berhenti berhukum dengan syariat Islam.


Kelima belas hal itu adalah:
1. Keridhaan Allah Swt. Keridhaan Allah Swt. Dapat dicapai dengan mengikuti seluruh hukum dan aturan-Nya dengan penuh ketaatan, sebagaimana dipraktikan oleh Nabi kita, Muhammad saw., atau—dengan kata lain—dengan menegakkan negara Khilafah yang merujuk pada syariat Islam, baik di dalam maupun luar negeri pada setiap aspek kehidupan.

2. Imam/Khalifah/Amirul Mukmini, yang baiat kepadanya merupakan sustu yang amat vital bagi setiap Muslim. Rasulullah saw. bersabda: “Siapa saja yang mati sedangkan di pundaknya tidak ada baiat maka matinya adalah mati jahiliah (HR Muslim)

Saya ingin, Anda membayangkan bagaimana berdosanya kaum Muslim sejak runtuhnya negara Khilafah Ustmani tahun 1924, yang merupakan Khilafah terakhir.

3. Rasa aman dan jaminan keamanan yang menyebabkan ketakutan

4. Ilmu pengetahuan, pendidikan dan kepedulian yang lahir dari kepribadian Islam. Hal ini disebabkan oleh begitu dominanya kebodohan dan buta huruf yang diakibatkan oleh kemiskinan dan kepribadian yang goyah

5. Kekuatan dan jihad, yang disebabkan kelemahan dan kekalahan

6. Kekayaan yang disebabkan kemiskinan

7. Pencerahan dan pedoman yang benar, yang disebabkan kegelapan dan pedoman yang salah

8.Kehormatan dan martabat yang disebabkan penghinaan

9. Kedaulatan, mengakibatkan kita tergantung dalam membuat keputasan politik akibat ketundukan kepada negara-negara penjajah kafir Barat maupun Timur.

10.Keadilan, akibat penindasan dan ketidakadilan

11. Keimanan dan keikhlasan, akibat penghianatan dan penempatan orang yang salah pada tempat yang salah.

12.Sikap dan moral yang tidak terpuji, yang menyebabkan kejahatan dan sikap yang tercela

13.Negeri-negeri Islam dan tempat tinggal kaum Muslim, tidak hanya Palestina tetapi juga Andalusia (sekarang Portugal dan Spanyol), wilayah yang luas di Asia Tengah dan Timur Jauh, Kosovo, Bonia, Kashmir dan yang lainnya, yang menyebabkan jutaan imigran, gelombang pengungsi dan pendeportasian.

14.Tempat suci, yang akibatnya adalah kaum Muslim dilarang shlat di Masjid al-Aqsa selama 50 tahun sampai saat ini. Kami juga menyesalkan untuk mengatakan kepada Anda bahwa dua masjid lainnya pun yaitu Masjid al-Haram dan Masjid an-Nabawi tidak lagi menjadi tempat untuk mendemontrasikan kata-kata yang haq terhadap penguasa tiran dan negara-negara kafir imperialis.

Kesatuan dan integritas yang diakibatkan terpecahnya negeri kaum Muslim menjadi 56 bagian yang tidak sah, dan AS tengah bekerja keras menciptakan bagian ke-57 di Palestina, ke-58 di gurun Afrika Barat, dan ke-59 di Timur Timur.

Itulah kehilangan besar yan gperlu disampaikan kepada Anda, bahwa semua itu telah lepas dari tangan kita setelah kita banyak kehilangan;
Seupaya masa itu seperti itu terjadi lagi, kita menyerukan kepada seluruh penguasa dan kaum Muslim yang terpengaruh, terutama petinggi militer, kepala suku-kepada suku terkemuka, dan anggota-anggota parlemen, agar kita bekerjasama dengan kaum Muslim yang bersungguh-sungguh mengembalikan negara Khilafah; agar mereka segera memberikan dukungan untuk menggulingkan para penguas Arab saat ini yang tidak sah yang tidak sah dan mengklaim negaranya sebagai negara islam. Tujuan penegakan kembali negara negara Khilafah sudah sepantasnya berpedoman pada negara Khilafah yang berdasar pada manhaj Nabi, di tempat yang paling memungkinkan di Dunia Islam. Khilafah kemudian menggabungkan secepat-cepatnya negeri-negeri kaum Muslim yang memungkinkan di bawah naungannya. Umat Islam akan bisa besatu dan Islam akan diterpkan secara total. Khilafah selanjutnya akan menyebarluaskan islam kepada seluruh manusia dengna dakwah dan jihad. Khilfah akan menjadi satu-satunya negara yang memiliki kekuatan terhebat.

Memberikan harapan berdirinya kembali negara Khilafah menjadi budaya kita dan mengembalikan negara Khilafah merupakan kewajiban setiap Muslim.

Untuk itu, kita memerlukan sebuah negara Khilafah yang akan membuat garis perbatasan dengan orang-orang kafir, dan seorang Khalifah yang akan mendeklarasikan jihad melawan mereka, menggunakan seluruh sumber umat Islam—termsuk kemampuan--kemampuan militer non-aktif yang sangat melimpah ruah.

Keputusan seperti itu tidak mungkin bisa diharapkan dari pertemuan para pemimpin Arab atau para pemimpin Muslim saat ini.

Gambaran itu sangat jelas dan sepengetahun saya, upaya penegakan negara Khilafah jauh lebih kuat sejak itu dan mereka menyebarkannya lebih luas lagi. Tanah yang subur ditaburi benih perubahan, seperti umat yang lebih siap untuk menerima negara Khilafah dari masa sebelumnya. Khilafah menjadi sebuah permintaan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi dan kemunculannya sangat cepat.

Ditambah dengan para pendukung Khilafah yang diperkirakan puluhan—mungkin ratusan juta—di seluruh Dunia Islam, yang merefleksikan sebuah kekuatan opini publik pada persoalan krusial ini. Dengan kata lain, perlawanan hebat dan penindasan yang dilakukan rezim kufur beserta kroninya melawan upaya penegakan negara Khilafah di dalam maupun dari luar justru menjadi kabar gembira untuk menerangi umat ini.

Oleh karena itu, saya ingin Anda yakin, bahwa suatu saat nanti akan berdiir kembali Negara Khilafah. Insya Allah:

“Allah berkuasa terhadpa urusan-Nya. Akan tetapi, kebanyakan manusia tidak mengetahuinya (QS Yusuf [12]: 21)”.

Semoga Allah Swt memberi kita kesabaran dan kekompakan serta memungkinkan Anda untuk memainkan peran penting dalam menegakkan danmemperjuangkan datangnya negara Khilafah

About Bungzhu Zyraith

Bungzhu Zyraith
Recommended Posts × +

0 komentar:

Posting Komentar